16.4.11

muak!

hey bung!
berhenti membuatku muak!
berhenti berpura-pura!
berhenti bersembunyi!
berhentilah meratapi!
berhenti mencela diri sendiri!

kau yang melankolis tak berarti kau bisa ditindas, kau pun berhak tegas!
kau yang plegmatis bahkan boleh ikut berperang
kau yang sanguinis bukan berarti kau tak boleh menangis, ini pundakku, kau bisa memakainya kapanpun kau butuh.
dan aku yang korelis bukan berarti aku tak peduli dan egois, aku bisa saja berlutut dan meminta maaf.

tolong berhentilah mengkotak-kotakkan, berhenti membuat yang mudah menjadi sulit, berhenti mempermainkan hidup!

arggh, ingin rasanya tidak peduli seperti biasa. tapi ini berbeda boy. kau bukan tukang bakso yang lewat di depan kost yg dengan mudah ku abaikan.
kau bukan kucing liar peminta ikan gorengku yang bisa kuusir dengan kasar.
kau bukan kunci rumah yang bisa sembarangan ku letakkan.
kau berbeda boy, kau istimewa.
kau langit, yang tiap pagi ku cari dimana birunya.
kau awan yang tiap hari ku tengok untuk memastokan bahwa bentuknya mawar
kau diary yang kucari tiap kali ide gila muncul begitu tiba-tiba
kau komik dan laptop tempat ku mencari kebahagiaan bila masalah datang
kau matahari bung!

satu pintaku. berhenti lah menangis!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

muak!

hey bung!
berhenti membuatku muak!
berhenti berpura-pura!
berhenti bersembunyi!
berhentilah meratapi!
berhenti mencela diri sendiri!

kau yang melankolis tak berarti kau bisa ditindas, kau pun berhak tegas!
kau yang plegmatis bahkan boleh ikut berperang
kau yang sanguinis bukan berarti kau tak boleh menangis, ini pundakku, kau bisa memakainya kapanpun kau butuh.
dan aku yang korelis bukan berarti aku tak peduli dan egois, aku bisa saja berlutut dan meminta maaf.

tolong berhentilah mengkotak-kotakkan, berhenti membuat yang mudah menjadi sulit, berhenti mempermainkan hidup!

arggh, ingin rasanya tidak peduli seperti biasa. tapi ini berbeda boy. kau bukan tukang bakso yang lewat di depan kost yg dengan mudah ku abaikan.
kau bukan kucing liar peminta ikan gorengku yang bisa kuusir dengan kasar.
kau bukan kunci rumah yang bisa sembarangan ku letakkan.
kau berbeda boy, kau istimewa.
kau langit, yang tiap pagi ku cari dimana birunya.
kau awan yang tiap hari ku tengok untuk memastokan bahwa bentuknya mawar
kau diary yang kucari tiap kali ide gila muncul begitu tiba-tiba
kau komik dan laptop tempat ku mencari kebahagiaan bila masalah datang
kau matahari bung!

satu pintaku. berhenti lah menangis!!